Description
Tren penanaman anggur introduksi di teras rumah menguat sejak 2015. Bibit anggur impor itu terbukti adaptif dan berbuah di Indonesia sehingga pamornya makin meningkat. Penggemar anggur asal mancanegara itu pun bertambah banyak karena rasa buahnya manis. Selama ini masyarakat enggan menanam anggur lantaran cita rasanya yang masam. Kehadiran bibit anggur impor yang dapat tumbuh dan dan manis buahnya menjadi angin segar bagi para pencinta anggur di tanah air. Kini beberapa pekebun di berbagai daerah di Indonesia mulai mengebunkan anggur introduksi itu di lahan 0,1—1 hektare. Para pekebun itu pun sudah menjual anggur dari kebun sendiri dan memperoleh keuntungan. Mereka optimis budidaya anggur menjanjikan keuntungan di masa depan. Apalagi kebutuhan anggur saat ini masih mengandalkan impor. Hitungan salah satu pekebun menunjukkan laba budidaya anggur di lahan 2.000 m2 mencapai Rp10,7 juta per bulan. Para pekebun pun terus menambah kebun baru agar kapasitas produksi meningkat sehingga keuntungan bertambah.